Keunikan di Kepulauan Seribu

by 19.17 0 komentar





Keunikan di Kepulauan Seribu
          Kepulauan seribu adalah tempat wisata yang sangat memepesona, banyak terdapat keunikan-keunikan yang dimiliki nya. kenapa dibilang unik ? karena mungkin cuma di kepulauan seribu kita bisa singgah di berbagai pulau dalam sehari.
         Berlibur di kepulauan seribu adalah tempat yang tepat untuk orang yang senang dengan pantai dan wahana air, suasana yang asri nan tenang, dan yang pasti sangat indah. Indahnya kepulauan seribu seakan menjadi surga dunia bagi setiap orang yang mengunjunginya.

Mungkin cuma di Kepulauan Seribu kita dapat singgah di banyak pulau dalam sehari. Awal September lalu, WEGO Indonesia berkunjung ke lima pulau dengan keunikannya masing-masing.

Sabtu pagi di Muara Kamal, WEGO Indonesia bersama rombongan tur lainnya sudah menempati tempat duduk masing-masing di salah satu sampan tradisional yang bersiap membawa kami ke pulau-pulau di gugusan Kepulauan Seribu.
Tur yang berlangsung selama sehari penuh ini menyambangi lima pulau, antara lain Pulau Kelor, Pulau Cipir, Pulau Onrust, Pulau Rambut, dan Pulau Untung Jawa.
Pulau  Kelor
Pk. 09:00 – Pk 10:00 
Benteng Martello
Pulau Kelor adalah pulau pertama yang dikunjungi. Di pulau ini berdiri Benteng Martello, benteng yang dibangun dari batu bata yang pembuatannya terinspirasi oleh Benteng Mortella di Pulau Corsica. Pada zaman dahulu, serdadu Belanda menggunakan Pulau Kelor sebagai garda terdepan dalam mempertahkan Batacia dari serangan Portugis. Ada tiga Benteng Martello yang dibangun, dua diantaranya terdapat di Pulau Onrust dan Pulau Bidadari. Namun hanya yang terdapat di pulau inilah yang tersisa.
Bagian dalam benteng Martello yang tersisa
Sisa Benteng Martello bagian dalam.
Bentuk Benteng Martello yang bundar menguntungkan pihak Belanda dalam mempertahankan daerah kekuasaan mereka. Apalagi saat itu mereka ditunjang oleh senjata yang dapat bergerak melingkar 360 derajat. Benteng ini merupakan salah satu korban terjangan tsunami akibat letusan dahsyat Gunung Krakatau pada tahun 1883.
Benteng Martello P Kelor
Reruntuhan Benteng Martello yang menjadi spot favorit untuk berfoto ria.
.
Selain benteng, Pulau Kelor punya cerita menarik lainnya. Pulau ini kerap disebut sebagai pulau kuburan, sebab zaman dahulu para tahanan politik yang dihukum mati di Pulau Onrust atau di Pulau Cipir, dikubur di Pulau Kelor. Masyarakat sekitar juga menyebut pulau ini sebagai Pulau Kuburan.
Luas pulau yang dulunya dikenal dengan nama Pulau Kherkof ini hanya sekitar dua hektar. Yang bisa kita lihat sekarang adalah bagian dalamnya saja. Bagian luar benteng habis tersapu tsunami dan terkikis abrasi. Sayang, kondisi pulau ini kurang terawat. WEGO Indonesia menemukan banyak sekali sampah, baik yang terbawa arus laut, maupun bekas pengunjung yang tidak bertanggungjawab.
Pulau Cipir
Pk 10:30 – 11:30
Bekas rumah sakit di pulau cipir
Tim WEGO Indonesia berdiri di atas lahan bekas rumah sakit karantina haji di Pulau Cipir.
.
Pulau ke dua yang disinggahi adalah Pulau Cipir. Pulau ini dikenal juga dengan nama Pulau Kuipir atau Pulau Kahyangan. Bersama dengan Pulau Onrust dan Pulau Kelor, ketiga pulau ini disatukan oleh sejarah kedatangan Belanda hingga masa kolonial Belanda.
tanda pengenal rumah sakit bekas kakus umum
Sekitar tahun 1911, Pulau Cipir digunakan sebagai lokasi rumah sakit karantina haji se-Indonesia. Para calon jamaah haji pada zaman itu berangkat ke tanah suci menggunakan kapal laut, sehingga sebelumnya mereka dikumpulkan dalam karantina yang terdapat di Pulau Onrust, dan Pulau Cipir berstatus sebagai pulau pendukung.
Kera di pulau cipir
Seekor kera terlihat di salah satu dinding bekas rumah sakit.
.
Di pulau ini Anda hanya akan melihat sisa reruntuhan bangunan rumah sakit, barak, dan kakus umum. Kondisi sebagian besar bangunan tak beratap, dan dinding yang bolong karena termakan usia. Di bagian luar, terdapat sebuah jembatan yang menghubungkan Pulau Cipir dan Pulau Onrust. Namun kini jembatan tersebut rusak akibat abrasi dan tidak dapat digunakan lagi.
Ikan laut di pantai pulau cipir
Mau coba spa ikan gratis?
.
Berjalan ke arah belakang pulau, cobalah untuk mencelupkan kaki ke dalam air, maka kawanan ikan kecil akan mengerubungi kaki Anda. Persis seperti ikan Garra Rufa yang hobinya makan kulit mati pada kaki. Jika di fish spa kita dikenakan tarif Rp 25.000 untuk 30 menit, maka di Pulau Cipir ini Anda bebas mencelupkan kaki selama mungkin. 
Jam Buka: Senin-Sabtu Pk 09:00 – 16:00 WIB, hari besar/libur Pk 09:00 – 17:00 WIB
Harga tiket masuk: Pelajar Anak Sekolah Rp 600, Wisatawan domestik Rp 1.500, Wisatawan mancanegara Rp 2.000. 
Pulau Onrust
Pk 12:00 – 13:00
Pulau Onrust dalam bahasa Belanda berarti ‘no rest’ atau ‘tidak pernah berstirahat’. Wajar saja, sebab pulau ini termasuk yang paling sibuk. Selain dijadikan pusat karantina calon jamaah haji sekitar tahun pada tahun 1911 – 1940, pulau ini juga dijadikan tempat penggalangan kekuatan oleh VOC pada abad ke-17 sebelum akhirnya mereka berhasil menguasai Jayakarta. Ironisnya, Pangeran Jayakarta sendiri lah yang pada awalnya memberikan izin kepada Belanda untuk menggunakan menggunakan pulau ini sebagai galangan kapal. Sebelum kedatangan Belanda, raja-raja Banten kerap berlibur dan beristirahat di Pulau Onrust.
Maket pulau onrust
Maket dan sejarah singkat yang tersimpan di Museum Pulau Onrust.
.
Sebagai lokasi utama karantina haji, Pulau Onrust dulunya menaungi 30 barak haji, yang masing-masing menampung hingga 100 orang. Selain barak, beberapa fasilitas lain yang terdapat di pulau ini adalah rumah sakit, sumber air bersih, dan pemakaman.
Peran penting Pulau Onrust kian berkurang seiring perubahan kekuasan di Indonesia. Sejak Jepang menguasi Indonesia, Pulau Onrust tidak lagi diperhitungkan sebagai lokasi strategis dalam hal pertahanan, sebab keberadaannya telah dikenali oleh pesawat tempur milik musuh. Pada akhirnya pihak Jepang menjadikan Pulau Onrust sebagai penjara bagi para penjahat kelas berat.
Museum pulau onrust
Pengunjung sedang menikmati dokumentasi foto kondisi Pulau Onrust di masa lampau.
.
Layaknya pulau-pulau di gugusan Kepulauan Seribu, Pulau Onrust tak luput dari terjangan tsunami akibat letusan Krakatau di tahun 1883. Pada awal kemerdekaan, Pulau Onrust dimanfaatkan sebagai rumah sakit khusus penyakit menular dibawah pengawasan Departemen Kesehatan RI hingga awal 1960. Kemudian pada 1960 – 1965 dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, mulai dari penampuangan gelandangan dan pengemis, hingga latihan militer. Ditambah lagi penjarahan besar-besaran yang terjadi pada tahun 1968, sehingga banyak bangunan bersejarah yang hanya tinggal puing saja.
Sebagian peninggalan dan artefak sejarah masih tersimpan di Museum Pulau Onrust. Dokumentasi yang tersisa berupa foto-foto suasana pulau di masa lampau, pecahan keramik, maket, hingga batu bata Belanda yang digunakan untuk mendirikan bangunan di pulau ini. Sayang, kondisinya tampak tak terurus.
Peninggalan lain yang tak kalah menarik adalah kompleks pemakaman pejabat Belanda yang pernah berdinas di Pulau Onrust. Sebagian besar dari mereka wafat pada usia muda akibat terjangkit penyakit tropis.
Pemakaman belanda di pulau onrust
Kompleks pemakaman Belanda di Pulau Onrust.
.
                 Di lokasi terpisah, terdapat pula dua makam yang salah satunya diduga sebagai Kartosoewirjo, tokoh pemberontakan DI/TII. Namun informasi dan foto-foto yang terdapat dalam buku Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati Imam DI/TII yang ditulis oleh Fadli Zon mengungkapkan fakta lain. Menurut buku yang baru dilansir awal September lalu, pendiri Darul Islam tersebut dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu
           Kini bersama Pulau Kelor, Pulau Cipir, dan Pulau Bidadari, Pulau Onrust berada di bawah pengelolaan UPT Taman Arkeologi Onrust Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.
Jam buka: Senin-Sabtu Pk 09:00 – 16:00 WIB, hari besar/libur Pk 09:00 – 17:00 WIB
Harga tiket masuk: Pelajar Rp 600, Wisatawan Domestik Rp 1.500, Wisatawan mancanegara Rp 2.000
Pulau Rambut
Pk 13:30 – 14:30
“Anggap aja kita lagi main ke septic tank-nya burung!” kelakar salah seorang tim WEGO Indonesia saat rombongan mulai memasuki Kawasan Konservasi Suakamargasatwa Pulau Rambut. Sejauh mata memandang, tanah, daun, dahan, dan ranting memang dipenuhi kotoran burung berwarna putih. Baunya cukup menyengat. Wajar saja, Pulau Rambut adalah tempat singgah dan bermukimnya ribuan jenis burung.
Kotoran burung di pulau rambut
Kotoran burung di mana-mana.
.
Seorang petugas dari konservasi memandu kami menelusuri rimba kerajaan burung tersebut. Sembari meniti jalan setapak, ia memberi penjelasan tentang pulau seluas 20 hektar ini. Menurut penuturannya, Pulau Rambut merupakan habitat berbagai jenis burung, terutama burung air, dan juga menjadi persinggahan bagi para burung migran. Setidaknya tercatat 56 jenis burung yang dijumpai di pulau ini, 18 jenis diantaranya merupakan burung air.
Jalan di pulau rambut bulu burung di pulau rambut papan petunjuk jalan
Burung-burung di Pulau Rambut diduga berasal dari Australia. Sebagian besar dari mereka biasa bermigrasi ke Pulau Jawa atau pulau lain di Kepulauan Seribu. Pada pagi hari mereka terbang mencari makan, dan baru kembali pulang pada sore hari.
biawak di pulau rambut
Selain burung, berbagai serangga dan hewan melata hidup di pulau ini. Di tengah penelusuran, WEGO Indonesia sempat menjumpai seekor biawak muda. Tak perlu kuatir, hewan tersebut tampak tak peduli dengan kehadiran manusia di sekelilingnya, maka sebaiknya kita pun berlaku demikian. Jangan coba menyentuh, sebab ia dapat merasa terusik.
Jika Anda pecinta burung, pasti amat senang berada di Pulau Rambut. Tersedia menara pengamatan yang dapat menuntaskan hobi birdwatching Anda. Menara setinggi 15 meter tersebut memungkinkan kita melihat seantero Pulau Rambut yang rimbun. Tidak jarang ada burung, terutama bangau, yang hinggap di puncak pohon dekat menara.
Jika Anda berencana berkunjung ke Pulau Rambut, pastikan untuk membawa penutup kepala, misalnya topi atau payung. Pulau ini adalah tempat singgah dan bermukimnya ribuan burung, sehingga besar kemungkinannya kita akan kejatuhan kotoran saat menelusuri hutan di pulau ini. Hari itu dua orang peserta rombongan sedang ‘sial’ karena kejatuhan kotoran dan sisa ikan yang tak tertelan burung.
menara pengawas
 Siap menapaki 64 anak tangga.
 
pemandangan dari atas
Tampilan Pulau Rambut dilihat dari menara pengawas.
.
Hal lain yang patut diperhatikan adalah usahakan untuk tetap bersama rombongan, jangan sampai terpisah. Luas Pulau Rambut yang mencapai 20 hektar, serta pepohonan yang tumbuh rimbun, akan menyulitkan Anda untuk mencari arah. Terlebih jika hari sudah beranjak sore.
Pulau Untung Jawa
Pk 15:00 – 16:30
Pulau Untung Jawa
Destonasi wisata pantai alternatif bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
.
Persinggahan terakhir WEGO Indonesia adalah Pulau Untung Jawa. Satu-satunya pulau yang ‘hidup’ dan dihuni oleh masyarakat layaknya kota-kota pada umumnya di Pulau Jawa.
Atraksi utama di pulau ini adalah aktivitas airnya. Anda tinggal pilih, ingin berenang, banana boat, donut boat (seperti banana boat namun bentuknya bulat menyerupai donat), atau snorkeling.
Untuk banana boat, setiap orang dikenakan tarif sebesar Rp 25.000, sedangkan untuk donut boat Rp 30.000 per orang. Namun jika ingin menjajal bawah laut Pulau Untung Jawa, Anda dapat mencoba snorkeling dengan tarif sebesar Rp 75.000. Ini sudah termasuk sewa fin (sepatu katak), snorkel (alat bantu pernafasan), mask (kacamata selam),  pelampung, serta sewa kapal dan instruktur.
Usai berbasah-basah ria, Anda dapat membilas diri di kamar mandi-kamar mandi sewaan yang banyak ditemukan di sekitar pantai. Cukup membayar Rp 3.000, Anda dapat mandi dengan jatah satu ember besar air. Jika kurang, sang pemilik kamar mandi biasanya cukup berbaik hati akan mengisi ulang ember kosong Anda tanpa mengenakan biaya tambahan.
Secara umum, Pulau Untung Jawa dapat dijadikan destinasi wisata pantai alternatif bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Anda bisa menikmati pulau ini bersama teman ataupun keluarga. Fasilitas seperti tempat makan dan menginap tersedia di pulau ini. Meskipun pilihan menu makanannya kurang variatif, yakni hanya sebatas seafood, hal tersebut tak mengurangi esensi kunjungan singkat kita ke pulau yang masih termasuk wilayah administratif DKI Jakarta ini.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar