Kepulauan seribu adalah tempat wisata yang sangat memepesona, banyak terdapat keunikan-keunikan yang dimiliki nya. kenapa dibilang unik ? karena mungkin cuma di kepulauan seribu kita bisa singgah di berbagai pulau dalam sehari.
Berlibur di kepulauan seribu adalah tempat yang tepat untuk orang yang senang dengan pantai dan wahana air, suasana yang asri nan tenang, dan yang pasti sangat indah. Indahnya kepulauan seribu seakan menjadi surga dunia bagi setiap orang yang mengunjunginya.
Mungkin cuma di Kepulauan Seribu kita dapat singgah di banyak pulau dalam sehari. Awal September lalu, WEGO Indonesia berkunjung ke lima pulau dengan keunikannya masing-masing.
Sabtu pagi di Muara Kamal, WEGO
Indonesia bersama rombongan tur lainnya sudah menempati tempat duduk
masing-masing di salah satu sampan tradisional yang bersiap membawa kami
ke pulau-pulau di gugusan Kepulauan Seribu.
Tur yang berlangsung selama sehari penuh
ini menyambangi lima pulau, antara lain Pulau Kelor, Pulau Cipir, Pulau
Onrust, Pulau Rambut, dan Pulau Untung Jawa.
Pulau Kelor
Pk. 09:00 – Pk 10:00
Pk. 09:00 – Pk 10:00
Pulau Kelor adalah pulau pertama yang
dikunjungi. Di pulau ini berdiri Benteng Martello, benteng yang dibangun
dari batu bata yang pembuatannya terinspirasi oleh Benteng Mortella di
Pulau Corsica. Pada zaman dahulu, serdadu Belanda menggunakan Pulau
Kelor sebagai garda terdepan dalam mempertahkan Batacia dari serangan
Portugis. Ada tiga Benteng Martello yang dibangun, dua diantaranya
terdapat di Pulau Onrust dan Pulau Bidadari. Namun hanya yang terdapat
di pulau inilah yang tersisa.
Sisa Benteng Martello bagian dalam.
Bentuk Benteng Martello yang bundar
menguntungkan pihak Belanda dalam mempertahankan daerah kekuasaan
mereka. Apalagi saat itu mereka ditunjang oleh senjata yang dapat
bergerak melingkar 360 derajat. Benteng ini merupakan salah satu korban
terjangan tsunami akibat letusan dahsyat Gunung Krakatau pada tahun
1883.
Reruntuhan Benteng Martello yang menjadi spot favorit untuk berfoto ria.
.
Selain benteng, Pulau Kelor punya cerita menarik lainnya. Pulau ini kerap disebut sebagai pulau kuburan, sebab zaman dahulu para tahanan politik yang dihukum mati di Pulau Onrust atau di Pulau Cipir, dikubur di Pulau Kelor. Masyarakat sekitar juga menyebut pulau ini sebagai Pulau Kuburan.
Selain benteng, Pulau Kelor punya cerita menarik lainnya. Pulau ini kerap disebut sebagai pulau kuburan, sebab zaman dahulu para tahanan politik yang dihukum mati di Pulau Onrust atau di Pulau Cipir, dikubur di Pulau Kelor. Masyarakat sekitar juga menyebut pulau ini sebagai Pulau Kuburan.
Luas pulau yang dulunya dikenal dengan
nama Pulau Kherkof ini hanya sekitar dua hektar. Yang bisa kita lihat
sekarang adalah bagian dalamnya saja. Bagian luar benteng habis tersapu
tsunami dan terkikis abrasi. Sayang, kondisi pulau ini kurang terawat.
WEGO Indonesia menemukan banyak sekali sampah, baik yang terbawa arus
laut, maupun bekas pengunjung yang tidak bertanggungjawab.
Pulau Cipir
Pk 10:30 – 11:30
Tim WEGO Indonesia berdiri di atas lahan bekas rumah sakit karantina haji di Pulau Cipir.
Pk 10:30 – 11:30
.
Pulau ke dua yang disinggahi adalah Pulau Cipir. Pulau ini dikenal juga dengan nama Pulau Kuipir atau Pulau Kahyangan. Bersama dengan Pulau Onrust dan Pulau Kelor, ketiga pulau ini disatukan oleh sejarah kedatangan Belanda hingga masa kolonial Belanda.
Pulau ke dua yang disinggahi adalah Pulau Cipir. Pulau ini dikenal juga dengan nama Pulau Kuipir atau Pulau Kahyangan. Bersama dengan Pulau Onrust dan Pulau Kelor, ketiga pulau ini disatukan oleh sejarah kedatangan Belanda hingga masa kolonial Belanda.
Sekitar
tahun 1911, Pulau Cipir digunakan sebagai lokasi rumah sakit karantina
haji se-Indonesia. Para calon jamaah haji pada zaman itu berangkat ke
tanah suci menggunakan kapal laut, sehingga sebelumnya mereka
dikumpulkan dalam karantina yang terdapat di Pulau Onrust, dan Pulau
Cipir berstatus sebagai pulau pendukung.
Seekor kera terlihat di salah satu dinding bekas rumah sakit.
.
Di pulau ini Anda hanya akan melihat sisa reruntuhan bangunan rumah sakit, barak, dan kakus umum. Kondisi sebagian besar bangunan tak beratap, dan dinding yang bolong karena termakan usia. Di bagian luar, terdapat sebuah jembatan yang menghubungkan Pulau Cipir dan Pulau Onrust. Namun kini jembatan tersebut rusak akibat abrasi dan tidak dapat digunakan lagi.
Mau coba spa ikan gratis?
Di pulau ini Anda hanya akan melihat sisa reruntuhan bangunan rumah sakit, barak, dan kakus umum. Kondisi sebagian besar bangunan tak beratap, dan dinding yang bolong karena termakan usia. Di bagian luar, terdapat sebuah jembatan yang menghubungkan Pulau Cipir dan Pulau Onrust. Namun kini jembatan tersebut rusak akibat abrasi dan tidak dapat digunakan lagi.
.
Berjalan ke arah belakang pulau, cobalah untuk mencelupkan kaki ke dalam air, maka kawanan ikan kecil akan mengerubungi kaki Anda. Persis seperti ikan Garra Rufa yang hobinya makan kulit mati pada kaki. Jika di fish spa kita dikenakan tarif Rp 25.000 untuk 30 menit, maka di Pulau Cipir ini Anda bebas mencelupkan kaki selama mungkin.
Berjalan ke arah belakang pulau, cobalah untuk mencelupkan kaki ke dalam air, maka kawanan ikan kecil akan mengerubungi kaki Anda. Persis seperti ikan Garra Rufa yang hobinya makan kulit mati pada kaki. Jika di fish spa kita dikenakan tarif Rp 25.000 untuk 30 menit, maka di Pulau Cipir ini Anda bebas mencelupkan kaki selama mungkin.
Jam Buka: Senin-Sabtu Pk 09:00 – 16:00 WIB, hari besar/libur Pk 09:00 – 17:00 WIB
Harga tiket masuk: Pelajar Anak Sekolah Rp 600, Wisatawan domestik Rp 1.500, Wisatawan mancanegara Rp 2.000.
Harga tiket masuk: Pelajar Anak Sekolah Rp 600, Wisatawan domestik Rp 1.500, Wisatawan mancanegara Rp 2.000.
Pulau Onrust
Pk 12:00 – 13:00
Pk 12:00 – 13:00
Pulau Onrust dalam bahasa Belanda berarti ‘no rest’ atau
‘tidak pernah berstirahat’. Wajar saja, sebab pulau ini termasuk yang
paling sibuk. Selain dijadikan pusat karantina calon jamaah haji sekitar
tahun pada tahun 1911 – 1940, pulau ini juga dijadikan tempat
penggalangan kekuatan oleh VOC pada abad ke-17 sebelum akhirnya mereka
berhasil menguasai Jayakarta. Ironisnya, Pangeran Jayakarta sendiri lah
yang pada awalnya memberikan izin kepada Belanda untuk menggunakan
menggunakan pulau ini sebagai galangan kapal. Sebelum kedatangan
Belanda, raja-raja Banten kerap berlibur dan beristirahat di Pulau
Onrust.
Maket dan sejarah singkat yang tersimpan di Museum Pulau Onrust.
.
Sebagai lokasi utama karantina haji, Pulau Onrust dulunya menaungi 30 barak haji, yang masing-masing menampung hingga 100 orang. Selain barak, beberapa fasilitas lain yang terdapat di pulau ini adalah rumah sakit, sumber air bersih, dan pemakaman.
Sebagai lokasi utama karantina haji, Pulau Onrust dulunya menaungi 30 barak haji, yang masing-masing menampung hingga 100 orang. Selain barak, beberapa fasilitas lain yang terdapat di pulau ini adalah rumah sakit, sumber air bersih, dan pemakaman.
Peran penting Pulau Onrust kian
berkurang seiring perubahan kekuasan di Indonesia. Sejak Jepang menguasi
Indonesia, Pulau Onrust tidak lagi diperhitungkan sebagai lokasi
strategis dalam hal pertahanan, sebab keberadaannya telah dikenali oleh
pesawat tempur milik musuh. Pada akhirnya pihak Jepang menjadikan Pulau
Onrust sebagai penjara bagi para penjahat kelas berat.
Pengunjung sedang menikmati dokumentasi foto kondisi Pulau Onrust di masa lampau.
.
Layaknya pulau-pulau di gugusan Kepulauan Seribu, Pulau Onrust tak luput dari terjangan tsunami akibat letusan Krakatau di tahun 1883. Pada awal kemerdekaan, Pulau Onrust dimanfaatkan sebagai rumah sakit khusus penyakit menular dibawah pengawasan Departemen Kesehatan RI hingga awal 1960. Kemudian pada 1960 – 1965 dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, mulai dari penampuangan gelandangan dan pengemis, hingga latihan militer. Ditambah lagi penjarahan besar-besaran yang terjadi pada tahun 1968, sehingga banyak bangunan bersejarah yang hanya tinggal puing saja.
Layaknya pulau-pulau di gugusan Kepulauan Seribu, Pulau Onrust tak luput dari terjangan tsunami akibat letusan Krakatau di tahun 1883. Pada awal kemerdekaan, Pulau Onrust dimanfaatkan sebagai rumah sakit khusus penyakit menular dibawah pengawasan Departemen Kesehatan RI hingga awal 1960. Kemudian pada 1960 – 1965 dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, mulai dari penampuangan gelandangan dan pengemis, hingga latihan militer. Ditambah lagi penjarahan besar-besaran yang terjadi pada tahun 1968, sehingga banyak bangunan bersejarah yang hanya tinggal puing saja.
Sebagian peninggalan dan artefak sejarah
masih tersimpan di Museum Pulau Onrust. Dokumentasi yang tersisa berupa
foto-foto suasana pulau di masa lampau, pecahan keramik, maket, hingga
batu bata Belanda yang digunakan untuk mendirikan bangunan di pulau ini.
Sayang, kondisinya tampak tak terurus.
Peninggalan lain yang tak kalah menarik
adalah kompleks pemakaman pejabat Belanda yang pernah berdinas di Pulau
Onrust. Sebagian besar dari mereka wafat pada usia muda akibat
terjangkit penyakit tropis.
Kompleks pemakaman Belanda di Pulau Onrust.
.
Di lokasi terpisah, terdapat pula dua makam yang salah satunya diduga sebagai Kartosoewirjo, tokoh pemberontakan DI/TII. Namun informasi dan foto-foto yang terdapat dalam buku Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati Imam DI/TII yang ditulis oleh Fadli Zon mengungkapkan fakta lain. Menurut buku yang baru dilansir awal September lalu, pendiri Darul Islam tersebut dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu
Di lokasi terpisah, terdapat pula dua makam yang salah satunya diduga sebagai Kartosoewirjo, tokoh pemberontakan DI/TII. Namun informasi dan foto-foto yang terdapat dalam buku Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati Imam DI/TII yang ditulis oleh Fadli Zon mengungkapkan fakta lain. Menurut buku yang baru dilansir awal September lalu, pendiri Darul Islam tersebut dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu
Kini bersama Pulau Kelor, Pulau Cipir, dan Pulau Bidadari, Pulau Onrust
berada di bawah pengelolaan UPT Taman Arkeologi Onrust Dinas Kebudayaan
dan Permuseuman DKI Jakarta.
Jam buka: Senin-Sabtu Pk 09:00 – 16:00 WIB, hari besar/libur Pk 09:00 – 17:00 WIBHarga tiket masuk: Pelajar Rp 600, Wisatawan Domestik Rp 1.500, Wisatawan mancanegara Rp 2.000
Pulau Rambut
Pk 13:30 – 14:30
“Anggap aja kita lagi main ke septic tank-nya
burung!” kelakar salah seorang tim WEGO Indonesia saat rombongan mulai
memasuki Kawasan Konservasi Suakamargasatwa Pulau Rambut. Sejauh mata
memandang, tanah, daun, dahan, dan ranting memang dipenuhi kotoran
burung berwarna putih. Baunya cukup menyengat. Wajar saja, Pulau Rambut
adalah tempat singgah dan bermukimnya ribuan jenis burung.
Kotoran burung di mana-mana.
.
Seorang petugas dari konservasi memandu kami menelusuri rimba kerajaan burung tersebut. Sembari meniti jalan setapak, ia memberi penjelasan tentang pulau seluas 20 hektar ini. Menurut penuturannya, Pulau Rambut merupakan habitat berbagai jenis burung, terutama burung air, dan juga menjadi persinggahan bagi para burung migran. Setidaknya tercatat 56 jenis burung yang dijumpai di pulau ini, 18 jenis diantaranya merupakan burung air.
Seorang petugas dari konservasi memandu kami menelusuri rimba kerajaan burung tersebut. Sembari meniti jalan setapak, ia memberi penjelasan tentang pulau seluas 20 hektar ini. Menurut penuturannya, Pulau Rambut merupakan habitat berbagai jenis burung, terutama burung air, dan juga menjadi persinggahan bagi para burung migran. Setidaknya tercatat 56 jenis burung yang dijumpai di pulau ini, 18 jenis diantaranya merupakan burung air.
Burung-burung di Pulau Rambut diduga
berasal dari Australia. Sebagian besar dari mereka biasa bermigrasi ke
Pulau Jawa atau pulau lain di Kepulauan Seribu. Pada pagi hari mereka
terbang mencari makan, dan baru kembali pulang pada sore hari.
Selain burung, berbagai serangga dan
hewan melata hidup di pulau ini. Di tengah penelusuran, WEGO Indonesia
sempat menjumpai seekor biawak muda. Tak perlu kuatir, hewan tersebut
tampak tak peduli dengan kehadiran manusia di sekelilingnya, maka
sebaiknya kita pun berlaku demikian. Jangan coba menyentuh, sebab ia
dapat merasa terusik.
Jika Anda pecinta burung, pasti amat senang berada di Pulau Rambut. Tersedia menara pengamatan yang dapat menuntaskan hobi birdwatching Anda.
Menara setinggi 15 meter tersebut memungkinkan kita melihat seantero
Pulau Rambut yang rimbun. Tidak jarang ada burung, terutama bangau, yang
hinggap di puncak pohon dekat menara.
Jika Anda berencana berkunjung ke Pulau
Rambut, pastikan untuk membawa penutup kepala, misalnya topi atau
payung. Pulau ini adalah tempat singgah dan bermukimnya ribuan burung,
sehingga besar kemungkinannya kita akan kejatuhan kotoran saat
menelusuri hutan di pulau ini. Hari itu dua orang peserta rombongan
sedang ‘sial’ karena kejatuhan kotoran dan sisa ikan yang tak tertelan
burung.
Siap menapaki 64 anak tangga.
Tampilan Pulau Rambut dilihat dari menara pengawas.
.
Hal lain yang patut diperhatikan adalah usahakan untuk tetap bersama rombongan, jangan sampai terpisah. Luas Pulau Rambut yang mencapai 20 hektar, serta pepohonan yang tumbuh rimbun, akan menyulitkan Anda untuk mencari arah. Terlebih jika hari sudah beranjak sore.
Pulau Untung JawaHal lain yang patut diperhatikan adalah usahakan untuk tetap bersama rombongan, jangan sampai terpisah. Luas Pulau Rambut yang mencapai 20 hektar, serta pepohonan yang tumbuh rimbun, akan menyulitkan Anda untuk mencari arah. Terlebih jika hari sudah beranjak sore.
Pk 15:00 – 16:30
Destonasi wisata pantai alternatif bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
.
Persinggahan terakhir WEGO Indonesia adalah Pulau Untung Jawa. Satu-satunya pulau yang ‘hidup’ dan dihuni oleh masyarakat layaknya kota-kota pada umumnya di Pulau Jawa.
Persinggahan terakhir WEGO Indonesia adalah Pulau Untung Jawa. Satu-satunya pulau yang ‘hidup’ dan dihuni oleh masyarakat layaknya kota-kota pada umumnya di Pulau Jawa.
Atraksi utama di pulau ini adalah aktivitas airnya. Anda tinggal pilih, ingin berenang, banana boat, donut boat (seperti banana boat namun bentuknya bulat menyerupai donat), atau snorkeling.
Untuk banana boat, setiap orang dikenakan tarif sebesar Rp 25.000, sedangkan untuk donut boat Rp 30.000 per orang. Namun jika ingin menjajal bawah laut Pulau Untung Jawa, Anda dapat mencoba snorkeling dengan tarif sebesar Rp 75.000. Ini sudah termasuk sewa fin (sepatu katak), snorkel (alat bantu pernafasan), mask (kacamata selam), pelampung, serta sewa kapal dan instruktur.
Usai berbasah-basah ria, Anda dapat
membilas diri di kamar mandi-kamar mandi sewaan yang banyak ditemukan di
sekitar pantai. Cukup membayar Rp 3.000, Anda dapat mandi dengan jatah
satu ember besar air. Jika kurang, sang pemilik kamar mandi biasanya
cukup berbaik hati akan mengisi ulang ember kosong Anda tanpa mengenakan
biaya tambahan.
Secara umum, Pulau Untung Jawa dapat
dijadikan destinasi wisata pantai alternatif bagi warga Jakarta dan
sekitarnya. Anda bisa menikmati pulau ini bersama teman ataupun
keluarga. Fasilitas seperti tempat makan dan menginap tersedia di pulau
ini. Meskipun pilihan menu makanannya kurang variatif, yakni hanya
sebatas seafood, hal tersebut tak mengurangi esensi kunjungan singkat kita ke pulau yang masih termasuk wilayah administratif DKI Jakarta ini.
0 komentar:
Posting Komentar